Jenis-jenis anggaran yang termasuk dalam jaringan kerja anggaran induk :
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan adalah “Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
Tujuan utama dari anggaran penjualan :
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan keputusan manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planning control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan dataang, yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas). Jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan.
Tujuan dari anggaran produksi :
1. Menunjang kegiatan penjualan sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai
3. Mengukur produksi sedemikian rupa, sehingga biaya- biaya produksi yang dihasilkan akan seminimal mungkin.
3. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran Biaya Bahan Baku adalah Semua anggaran yang berhubungan dan merencanakan secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang akan datang.
Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Bahan Baku :
1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku
2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan
3. Sebagi dasar untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku.
4. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan komponen harga pabrik karena penggunaan bahan baku dalam proses produksi.
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaiykan dengan tempat (departemen) dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi.
Tujuan pengawasan BOP adalah :
1. Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan
2. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
6. Anggaran Persediaan
Anggaran persediaan adalah anggaran yang merencanakan berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang. Pada perusahaan manufaktur anggaran persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. Anggaran Persediaan Material
Dalam anggaran ini yang akan direncanakan adalah berapa nilai persediaan material untuk setiap akhir periode.
2. Anggaran Persediaan Barang Setengah Jadi
Material yang telah diproses tetapi belum selesai sehingga masih memerlukan proses lebih lanjut.
3. Anggaran Persediaan Barang Jadi.
Persediaan barang jadi diperlukan untuk melayani penjualan yang tidak direncanakan atau penjualan non reguler
7. Anggaran Biaya Non Produksi
Anggaran biaya non produksi merupakan anggaran yang merencanakan jumlah biaya-biaya yang tidak termasuk ke dalam proses produksi. BOP, BTKL, dan BBB tidak masuk dalam anggaran ini.
8. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran yang menghitung jumlah modal yang akan dikeluarkan. Rencana disiapkan untuk proyek - proyek belanja modal masing - masing. Rentang waktu ini tergantung pada anggaran proyek. Pengeluaran barang modal yang akan dianggarkan termasuk penggantian, akuisisi, atau konstruksi pabrik dan peralatan utama. Pengeluaran modal (capital expenditure atau outlays) yaitu setiap pengeluaran tunai yang memberikan manfaat jangka panjang seperti halnya pembelian gedung untuk usaha menjalankan investasi ataupun pembelian asset (aktiva) lainnya yang mengandung manfaat jangka panjang.
9. Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk menyelesaikan anggaran tentang likuiditas organisasi, dan manfaat (guna) anggaran kas untuk mengetahui posisi kemampuan membayar kegiatan rutin (kewajiban jangka pendek), serta memperkuat posisi dalam penawaran.
10. Anggaran Laba-Rugi
Anggaran rugi laba adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang peghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu periode. Biaya dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk mengurangkan penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi (negatif).
11. Anggaran Neraca
Anggaran neraca adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran neraca tersebut tercantum jumlah kekayaan,jumlah utang,dan modal sendiri dari sebuah perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada bagian pasiva.
12. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Anggaran perubahan posisi keuangan adalah anggaran yang merencanakan keadaan arus dan perubahan-perubahan dalam posisi keuangan selama tahun buku yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar