Welcome To My Blog

salah satu tempat dimana kita bisa membagi apa yang kita ketahui dan tempat dimana kita bisa mengetahui sesuatu...

Selasa, 29 Desember 2009

Perilaku Konsumen

Pengaruh lingkungan eksternal terhadap keputusan pembelian

Biasanya dalam melakukan keputusan pembelian konsumen sangat memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kadang konsumen merasa tidak yakin dengan keputusannya dalam membeli produk tertentu dan meminta bantuan dari pihak lain untuk menentukan produk apa yang harus dibeli. Tetapi tetap saja keputusan pembelian terakhir ada dalam diri konsumen itu sendiri. Salah satu faktor dalam menentukan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen adalah lingkungan eksternal yang bisa dari orang terdekat seperti keluarga ataupun teman atau bahkan pihak lain yang memberi sedikit pengaruh dalam keputusannya dalam membeli.
Misalnya saja ada konsumen yang ingin membeli Laptop, pada jaman sekarang ini teknologi sudah berkembang sangat pesat. Itu menyebabkan munculnya produk-produk baru yang dihasilkan oleh teknologi tersebut. Nah, konsumen yang belum banyak mengetahui tentang teknologi membutuhkan orang lain yang sangat mengerti dalam urusan membeli laptop tersebut agar tidak salah memilih produk. konsumen dapat mendapatkan informasi dari pihak eksternal untuk mengetahui produk apa yang paling baik mutunya. dengan begitu konsumen akan lebih terbantu dalam memutuskan pembelian produk tersebut. Ada konsumen yang hanya ikut-ikutan dalam membeli produk tanpa tahu mutu dari produk tersebut. hal-hal seperti ini harus dihindari agar nantinya tidak merasa menyesal dengan keputusannya sendiri.
Setelah mendapatkan informasi yang tepat tentang produk tersebut, barulah konsumen dapat menentukan produk mana yang sesuai dengan kriterianya dan membeli produk yang diinginkan.

Perilaku Konsumen

Target pasar yang tepat

Hal yang sangat penting bagi produsen dalam memasarkan produknya adalah menentukan siapa target pasar yang dituju untuk produknya tersebut. target pasar yang sudah jelas ditetapkan dapat membantu produsen dalam memasarkan produknya agat tepat kesasarannya. Faktor ini merupakan faktor yang paling dominan dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh produsen. Misalnya saja pada produk Pond's, saat ini produk tersebut sudah banyak digunakan oleh banyak konsumen khususnya wanita. Meskipun demikian, produsen produk Pond's harus terus bertahan dalam persaingan dengan produk-produk lainnya. Produk Pond's ada beberapa varian dan fungsi untuk masing-masing varian berbeda-beda. untuk itu produsen harus tahu kebutuhan masing-masing konsumen agar konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang dibuat.
Target pasar yang dapat dibidik oleh produsen adalah konsumen wanita,karena Pond's mempunyai 2 jenis yaitu untuk pembersih dan pelembab dan itu biasanya sangat dibutuhkan oleh konsumen wanita supaya mempunyai kulit wajah yang putih dan bersinar.
Dengan tercapainya target pasar yang tepat dan produk yang dihasilkan banyak digunakan oleh konsumen khususnya wanita, maka produsen dapat menghadapi persaingan yang ada dan tentunya terus berusaha untuk mengetahui keinginan-keinginan konsumen akan produk tersebut supaya pruduk tersebut dapat terus digunakan oleh para konsumen.

Perilaku Konsumen

Rela menyisihkan uang dan waktu

Uang,pada jaman sekarang pasti kita membutuhkan lebih banyak uang untuk membiayai pendidikan, kehidupan sehari-hari dan lain-lain. Mengutip dari kata-kata para pedagang 'ada uang ada barang'. mungkin memang harus seperti itu agar para produsen bisa terus menjalankan usahanya. kalau dihubungkan dengan konsumen, kalau tidak ada uang berarti tidak bisa memiliki barang yang diinginkan. maka dari itu uang sangat dibutuhkan sekali oleh setiap orang baik itu yang berperan sebagai produsen maupun yang berperan sebagai konsumen. Selanjutnya waktu,kadangkala kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Tetapi tidak jarang orang yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan keinginannya. Keadaan setiap orang memang berbeda-beda.
Nah, Kalau sudah bicara tentang kebutuhan konsumen,kita bisa tahu kalau kebutuhan konsumen itu banyak sekali sampai-sampai tak terbatas,sedangkan kemampuan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut terkadang terbatas. Oleh karena itu ada saja yang bisa dilakukan oleh konsumen untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya misalnya saja sampai rela menabung untuk jangka waktu yang cukup lama supaya suatu hari nanti bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Perilaku konsumen yang seperti ini bisa dibilang telah menunjukkan rasa cintanya akan suatu produk yang diinginkannya. ini bisa dilakukan oleh konsumen pria ataupun wanita dan dari yang muda sampai yang tua. Misalnya saja bagi konsumen yang gemar akan dunia fotografi, seperti kita ketahui kalau harga untuk satu set kamera (khususnya SLR) dengan berbagai merk tidaklah murah. Bagi konsumen yang mempunyai uang 'lebih' mungkin tidaklah sulit untuk mendapatkannya, tetapi bagi orang yang tidak mempunyai uang 'lebih' pasti merasa kesulitan untuk mendapatkan produk tersebut. Untuk itu,ada yang rela menyisihkan uangnya untuk ditabung dan dalam jangka waktu yang cukup lama. jika waktunya sudah tiba untuk membeli produk tersebut maka akan ada kepuasan tersendiri bagi konsumen. karena dengan jerih payahnya sendiri dalam menabung itu ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Maka dari itu, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. dan salah satu caranya adalah dengan menabung.

Minggu, 27 Desember 2009

Perilaku Konsumen

Pilihlah pelembab yang sesuai dengan jenis kulit

Banyak perempuan yang suka sekali menggunakan pelembab. Tapi tak banyak yang tahu betul mana pelembab yang cocok untuk kulitnya dan mana yang tidak. Ketidaktahuan semacam ini bisa menimbulkan banyak masalah kulit. Ada 2 jenis pelembab wajah, yaitu pelembab yang dipakai pada siang hari yang mengandung tabir surya dan pelembab yang dipakai pada malam hari yang mengandung anti-aging untuk membantu regenerasi kulit. Namun, terkadang ada yang memilih pelembab sesuai dengan yang dipakai orang lain misalnya teman. karena melihat teman mempunyai kulit wajah putih karena memakai pelembab tertentu,maka ikut-ikutan memakai pelembab tersebut padahal belum tentu cocok dengan kulit wajah kita. kebanyakan produsen memproduksi pelembab wajah untuk kaum wanita mungkin karena wanita lebih sering membutuhkannya supaya terlihat lebih cantik dan segar. Kita sebagai konsumen harus memilih pelembab yang sesuai dengan jenis kulit wajah kita.
setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda,ada yang mempunyai jenis kulit yang kering dan berminyak. Berikut jenis pelembab yang dapat digunakan untuk jenis kulit tertentu:
1. kulit yang terlihat mengkilap
ini termasuk jenis kulit berminyak. jika anda tinggal didaerah beriklim panas, anda tidak bisa menggunakan pelembab sebab sebum (kelenjar) sudah cukup menjaga kelembaban dan kelenturan kulit. Tapi jika anda tinggal didaerah dingin anda dapat menggunakan pelembab hanya pada bagian yang terasa kering seperti bagian hidung, bawah dagu. bisa menggunakan pelembab tanpa minyak oil (oil-free).
2. kulit berjerawat
jika anda menggunakan pelembab dan tiba-tiba timbul jerawat, kemungkinan besar pelembab itu terlalu berat untuk jenis kulit anda. Gantilah dengan pelembab yang teksturnya lebih ringan misalnya pelembab dalam bentuk krim, lotion maupun gel. Cermati juga label pelembab, jika tertulis "water based", pelembab tersebut menggunakan air sebagai bahan dasarnya. Itu artinya sesuai dengan kulit yang berjerawat.
3. kulit kering
jika kulit terasa kering dan bahkan terasa perih, kemungkinan besar pelembab yang digunakan tidak cukup mengganti kadar air yang hilang dari kulit. ganti pelembab yang teksturnya lebih berat. jika berada didaerah panas, gunakan pelembab lotion dalam frekuensi yang lebih sering. jika kekeringan kulit wajag tidak hilang dengan pelembab biasa, bahkan disertai pengelupasan menyerupai sisik dan kemerahan, kemungkinan itu adalah penyakit kulit yang disebut dengan psoriasis.
4. kulit sensitif atau alergi
jika kulit kering, disertai rasa panas dan bercak kemerahan, itu adalah salah satu tanda dari reaksi alergi yang timbul. kulit jenis ini alergi terhadap hampir semua bahan yang terdapat pada pelembab, misalnya bahan pewangi, pewarna, pengawet. karena itu, gunakan pelembab khusus untuk kulit sensitif.

Untuk menghindari hal-hal yang dapat membuat kulit wajah kita rusak, maka berhati-hatilah dalam memilih jenis pelembab.

Jumat, 20 November 2009

Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen Menjelang Lebaran

Jika sudah memasuki bulan ramadhan banyak masyarakat yang sibuk mencari kebutuhan untuk keperluan dibulan ramadhan. Bahkan sampai ada yang sudah mempersiapkan keperluan untuk diHari Raya Lebaran nanti padahal baru beberapa hari menjalani bulan ramadhan. Terdapat beberapa kebutuhan yang biasanya dibeli atau dicari oleh konsumen seperti kue-kue, sirup, kurma bahkan baju baru untuk lebaran nanti. Apalagi dihari lebaran biasanya semua anggota keluarga akan berkumpul bersama sehingga kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat diperlukan. Melihat situasi seperti ini para penjual atau produsen harus berpikir secara cepat apa yang harus dilakukannya supaya masyarakatatau konsumen ingin membeli produknya, khususnya produk makanan, minuman dan pakaian tadi.
Pada hari-hari biasa produsen hanya menjual kue yang itu-itu saja, nah pada hari menjelang hari raya lebaran produsen harus menjual kue yang biasanya dibutuhkan oleh konsumen misalnya kue nastar. Walaupun bentuknya kecil tetapi kue nastar memiliki rasa yang enak dan konsumen pasti suka. Untuk melakukan penjualan terhadap produknya tersebut produsen harus berpikir secara kreatif supaya konsumen mau membeli produknya. Dari segi produk, produsen harus tahu selera konsumen seperti apa terhadap kue nastar tersebut misalnya konsumen lebih banyak menyukai kue nastar yang teksturnya lembut sehingga memakannya lebih nikmat dan sebagainya. Dari segi harga, pada waktu menjelang lebaran biasanya produsen memberikan harga yang berbeda atau sedikit lebih tinggi dari harga biasanya. Itu dikarenakan produk tersebut hanya dijual pada hari-hari tertentu. Kemudian dari segi tempat, untuk menjual produknya produsen bisa menjualnya ditempat pembuatannya langsung, dipasar atau diagen-agen makanan lainnya. Untuk melakukan promosi, produsen biasa memulainya dari memasang iklan, spanduk didepan took atau dari mulut kemulut konsumen jadi secara tidak langsung konsumen juga membantu produsen dalam mempromosikan produknya. Konsumen yang belum tahu dimana tempat yang menjual kue-kue yang enak pun bisa juga mendapatkan informasinya dari teman, keluarga dan orang sekitar lainnya. Membeli kue-kue seperti nastar untuk mengisi hari lebaran sepertinya sudah menjadi kebiasaan dikalangan masyarakat.
Dalam mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen, konsumen juga dipengaruhi oleh factor individual. Pertama kepribadian, jika dari dalam diri konsumen menyukai suatu produk maka konsumen pasti akan membeli produk tersebut walaupun harganya mahal. Selain itu motivasi, konsumen pasti ingin menyajikan makanan, minuman yang enak untuk para tamu dan keluarga yang datang berkunjung dihari lebaran sehingga bisa membuat mereka senang. Para konsumen juga memperhatikan keunggulan dari produk yang akan dibelinya sehingga konsumen mempunyai persepsinya sendiri. Jika harganya mahal tapi rasanya tidak enak maka konsumen tidak akan membelinya dan sebalikanya.
Di hari menjelang lebaran bukan hanya konsumen yang direpotkan oleh kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan pada hari itu, para produsen pun dibuat repot dalam menyediakan produk yang dibutuhkan oleh para konsumen. Terakhir, konsumenpun harus mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan opembelian agar nantinya tidak kecewa.

Metode Riset

Kuesioner Penelitian Pada Alfamart

Nama :

Jenis Kelamin :
[ ] Laki-laki [ ] Perempuan

Cara Pengisian :
1. jawab pertanyaa dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada pertanyaan yang telah tersedia
2. keterangan :
SP : Sangat Puas
P : Puas
CP : Cukup Puas
KP : Kurang Puas
TP : Tidak Puas
No. Pertanyaan Penilaian
SP P CP KP TP
1 Reliability
a. Kemampuan karyawan dalam memberikan informasi bagi pembeli
b. pelayanan yang ramah
2. Responsiveness
a. kecepatan karyawan dalam melayani pembeli
b. kecepatan kasir dalam melakukan transaksi
3 Confidence
a. kesopanan karyawan dalam menjawab pertanyaan pembeli
b. kecakapan karyawan dalam melayani pembeli
4. Emphaty
a. kepedulian karyawan terhadap pembeli
b. memberikan perhatian secara individu kepada pembeli
5. Tangible
a. keragaman produk yang dijual di Alfamart
b. harga-harga produk yang ditawarkan Alfamart
c. ruangan toko yang bersih dan nyaman
d. fasilitias tempat parkir yang tersedia

Rabu, 18 November 2009

Pandangan Tentang Fashionable

Penampilan memang sangat penting untuk diperhatikan. Tidak jarang banyak orang yang menilai orang lain melalui penampilan luarnya terlebih dahulu. Mungkin ini yang membuat beberapa atau bahkan banyak orang yang menjadi fashionistas dan berpikir kalau penampilan itu adalah nomor satu. Bagi mereka memakai pakaian dan aksesoris yang match dengan pakaian itu merupakan keharusan supaya terlihat berbeda dengan orang lain. Atau dengan kata lain tidak ingin ada orang lain yang berpenampilan atau bergaya yang sama seperti dirinya. Ada 2 pandangan tentang bagaiman untuk menjadi fashionable. Pandangan pertama yaitu untuk menjadi fashionable harus mempunyai uang yang banyak untuk membeli barang-barang yang mahal dan berkualitas bagus. Banyak orang yang berpikiran seperti itu, dengan memakai barang-barang yang mahal dirinya akan merasa bangga memakainya dan selalu berpikir dengan memakai barang-barang yang mahal akan terlihat sangat fashionable. misalnya saja ada orang yang lebih senang berbelanja di butik daripada di outlet-outlet pakaian yang biasa, karena dibutik biasanya terdapat barang-barang yang bermerk dan modelnya yang sangat mengikuti trend. bagi fashionistas yang berpikiran seperti itu tidak lagi memikirkan soal harga barang tersebut yang terpenting adalah jika sudah merasa suka dengan barang tersebut maka akan membelinya. Pandangan kedua, pandangan yang lebih sederhana yaitu untuk menjadi fashionable tidak harus memiliki banyak uang dan barang-barang yang dipakai pun tidak harus barang yang harganya mahal. Untuk pemikiran yang seperti itu konsumen hanya harus memikirkan barang apa yang murah tetapi jika memakainya bisa terlihat fashionable. Dari 2 pandangan tersebut pandangan yang kedua yang lebih baik. karena untuk apa kita memilih barang-barang yang mahal sedangakan ada barang-barang dengan harga yang lebih murah yang sama-sama bisa menjadikan kita terlihat fashionable. Lagipula orang lain tidak selalu menanyakan merk dan harga dari barang yang kita pakai. Namun, itu semua tergantung dari pemikiran masing-masing individu sebagai konsumen untuk meilih pandangan yang mana yang lebih disukainya.

Kamis, 22 Oktober 2009

Proposal Penelitian

Judul :
Espektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Modern Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening
(Studi kasus pada alfamart)

Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penilaian pelanggan terhadap aplikasi bauran pemasaran eceran yang dilakukan oleh Alfamart.

Tujuan Penelitian
Tujuannya adalah untuk mengetahui penilaian pelanggan pasar terhadap aplikasi bauran pemasaran eceran yag dapat direpresentasikan oleh Alfamart.

Metodologi Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data berasal langsung dari objek penelitian yaitu berupa kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Variabelnya adalah ekspektasi pelanggan, kepuasan pelanggan

Proposal Penelitian

Judul :
Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah biaya promosi dan biaya distribusi berpengaruh terhadap penjualan yang dilakukan oleh PT. Gudang Garam, Tbk.

Tujuan Penelitian
Tujuannya adalah untuk menelaah dan menganalisis pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan tiap tahunnya pada PT. Gudang Garam, Tbk.

Metodologi Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. Gudang Garam, Tbk. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari situs PT. Gudang Garam, Tbk pada periode 2000-2006

Rabu, 21 Oktober 2009

Perilaku Konsumen

Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografis

Segmentasi pasar merupakan falsafah yang berorientasi pada konsumen. Jadi, perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya kedalam segmen-segmen pasar tertentu dimana masing-masing segmen bersifat homogen. Homogenitas masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian dan sebagainya. Salah satu alasan bagi perusahaan dalam mengadakan segmentasi pasar adalah supaya pasar bersifat dinamis, tidak statis. Dalam menentukan segmen pasar, perusahaan juga harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ada beberapa dasar yang digunakan dalam menentukan segmentasi pasar. Salah satunya yaitu segmentasi pasar berdasarkan demografi. Didalam segmentasi berdasarkan demografi, membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
Faktor-faktor demografis merupakan dasar paling populer untuk membuat segmentasi pasar. Salah satu alasannya adalah kebutuhan konsumen, keinginan, dan tingkat penggunaan konsumen yang berbeda-beda. Sebagai produsen, perusahaan harus melihat faktor ini dengan cermat supaya produk yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Melihat segmentasi pasar berdasarkan demografi, kita melihat faktor uang pertama yaitu umur. Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah sesuai dengan perkembangan umurnya. Konsumen akan memakai suatu produk yang sesuai dengan umurnya. Sebagai contoh perusahaan yang memproduksi produk sabun mandi Cusson. Jika dilihat dari produknya, sabun mandi Cusson hanya bisa digunakan oleh bayi atau anak-anak. Padahal produk tersebut juga bisa digunakan oleh orang dewasa. Umur bagi pengguna sabun mandi Cusson mulai dari 1 bulan bahkan sampai 20 tahunan lebih. Ini bisa dikarenakan ada orang dewasa yang mempunyai kulit sensitif sehingga hanya cocok dengan sabun yang kebanyakan dipakai oleh bayi atau anak-anak. Sabun mandi Cusson bisa digunakan oleh siapa saja baik pria maupun wanita. Sabun mandi Cusson diproduksi dengan keunggulan diantaranya sabunnya yang wangi, busanya yang lembut dan bisa membuat kulit menjadi lembut sehingga memudahkan siapa saja untuk memakainya. Faktor pendapatan pun tidak terlalu diperhitungkan oleh konsumen karena harganya yang terjangkau.
Oleh karena itu, jika perusahaan melakukan segmentasi pasar dengan tepat maka produk yang dihasilkannya pun akan diminati oleh sasaran pasarnya.

Jumat, 16 Oktober 2009

Analisis Jurnal

PENGARUH KUALITAS TEKNIK, KUALITAS FUNGSIONAL DAN AKTIVITAS PEMASARAN TRADISIONAL TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PT. TELKOM KANTOR DAERAH TASIKMALAYA

Kartawan, Toto Sugiharto S, Sumarna
tsharto@gunadarma.ac.id
Pascasarjana Universitas Gunadarma
PT. Telkom Tasikmalaya


Latar belakang
Perusahaan-perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari pelanggan baru dam mempertahankan pelanggan lamanya dengan berbagai strategi. Salah satu strategi yang dapat dipergunakan yaitu dengan membangun citra perusahaan.

Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Citra PT.Telkom Kantor Daerah Telekomunikasi Kandatel Tasikmalaya dihadapan para pelanggannya belum sepenuhnya diketahui.
2. Pengaruh kualitas teknikal, kualitas fungsional dan aktivitas pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kantor Daerah Telekomunikasi Tasikmalaya belum secara jelas diketahui.

Tujuan
Tujuan penelitian ini, yaitu :
1. Mengukur dan menganalisis persepsi konsumen tentang citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya
2. Mengukur pengaruh dari kualitas teknikal, kualitas fungsional dan aktivitas pemasaaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.

Metodologi
Teknik pengambilan sample
Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkom yang berada di wilayah Kodya Tasikmalaya, sebanyak 22.475 pelanggan. Kerangka pengambilan contoh diambil dari buku petunjuk telepon tahun 2001/2002. Ukuran contoh ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berkut (Zikmund, 1996) :
N
n =
1 + Ne^2

Dimana :
n = ukuran sample yang diperlukan
N = ukuran populasi
e^2 = Tingkat kesalahan 10%
Menggunakan rumus diatas maka sample yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 100.
Operasionalisasi variable
Dalam penelitian ini variable yang dikaji adalah kualitas teknik, kualitas fungsional, pemasaran tradisional dan citra perusahaan. Kualitas teknik berkaitan dengan fasilitas dan penampilan fisik dalam melayani konsumen. Variable ini diukur dengan dimensi (i) penampilan fisik pegawai; (ii) penampilan fisik PT. Telkom Tasikmalaya; (iii) peralatan yang digunakan perushaan; (iv) fasilitas fisik pelayanan; (v) kenyamanan dan kebersihan; (vi) ketersediaan jaringan baru dan (vii) pengetahuan teknik dari pegawai.
Kualitas fungsional adalah proses pelayanan berupa interaksi antara PT. Telkom dan pelanggan. Variable ini diukur dengan dimensi sebagai berikut : (i) keramahan petugas; (ii) kesopanan dan kesabaran petugas; (iii) profesionalisme petugas dalam berinteraksi dengan pelanggan; (iv) kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan dan (v) kemudahan petugas untuk dihubungi bila konsumen mengalami permasalahan.
Pemasaran tradisional merupakan kegiatan berupa promosi dan penetapan tariff. Variable ini diukur dengan : (i) iklan PT. Telkom di televise, radio, surat kabar dan majalah; (ii) informasi dari mulut ke mulut; (iii) kegiatan social dan (iv) kewajaran tariff abudemen, pasang baru dan pulsa.
Analisis data
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yang telah diuji yaitu uji validitas dan uji reabilitas, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas teknik, kualitas fungsional dan aktivitas pemasaran tradisional terhadap citra perusahaan. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis regresi dan korelasi.


Hasil
Berdasarkan penelitian didapat hasil sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya memiliki citra dalam kategori baik di hadapan pelanggannya.
2. Dimensi-dimensi yang terdapat pada variable kualitas teknik, kualitas fungsional dan aktivitas pemasaran tradisional berkorelasi positif dengan citra perusahaan.
3. Secara serempak variable kualitas teknik, kualitas fungsional dan pemasaran tradisional berpengaruh nyata terhadap citra perusahaan. Sedangkan secara parsial hanya variable kualitas teknik dan aktivitas pemasaran tradisional yang berpengaruh nyata terhadap pembentukan citra perusahaan.

Rangkuman Jurnal

Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Sujoko
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus Surabaya
Ugy Soebiantoro
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jawa Timur Surabaya



Secara singkat ada dua pandangan yang terus diperdebatkan oleh ahli-ahli keuangan di dunia. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh 2 teori yaitu Trade Off Theory dan Pecking Order Theory, Myers (1984). Pandangan kedua dikemukakakn oleh Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia ditemukan hasil bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia cenderung mengikuti pecking order theory, Sartono(2001). Struktur modal perusahaan diprediksi juga dipengaruhi oleh faktor ekstern dan faktor intern perusahaan. Struktur kepemilikan menjadi penting dalam teori keagenan karena sebagian besar argumentasi konflik keagenan disebabkan oleh adanya pemisahan kepemilikan dan pengelolaan. Struktur kepemilikan saham diprediksi berpengaruh dalam penentuan struktur modal. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham perusahaan akan mengurangi utang. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham, maka akan terjadi pengawasan yang efektif terhadap manajemen. Manajemen akan semakin berhati-hati dalam melakukan peminjaman, sebab jumlah utang yang terlalu tinggi akan menimbulkan risiko financial distress sehingga nilai perusahaan akan menurun. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham perusahaan juga diprediksi akan meningkatkan nilai perusahaan.
Secara teoritis, pembiayaan perusahaan dihadapkan oleh berbagai macam pertimbangan. Salah satu teori yang mendasari keputusan pendanaan perusahaan adalah pecking order theory, Myers(1984) yang mengemukakan adanya kecenderungan perusahaan untuk menentukan pemilihan sumber pendanaan atas dasar hirarki risiko. Bayless dan Diltz (1994) mengemukakan bahwa pecking order cenderung akan memilih internal fund, riskless debt, risky debt dan equity. Myers dan Majluf (1984) mengacu terhadap masalah ini sebagai hipotesis pecking order yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung mempergunakan internal equity terlebih dahulu dan apabila memerlukan eksternal finance, maka perusahaan akan mengeluarkan debt sebelum menggunakan eksternal equity.
Didalam metodologi penelitian, populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEJ. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu sampel yang memiliki kriteria antara lain perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, Data laporan keuangan tersedia berturut-turut untuk laporan keuangan tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu yang pertama variabel endogen yang terdiri atas leverage (struktur modal) dan nilai perusahaan. Variabel yang kedua yaitu variabel eksogen yang terdiri atas struktur kepemilikan saham(kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial), faktor ekstern (tingkat suku bunga, keadaan pasar modal, pertumbuhan pasar), faktor intern (profitabilitas, pembayaran dividen, ukuran perysahaan, pangsa pasar relatif). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas laporan keuangan 31 Desember 2000,31Desember 2001, 31 Desember 2002, 31 Desember 2003, 31 Desember 2004, harga saham akhir bulan tahun 2000-2004 dan harga saham akhir tahun 2000-2004, rata-rata tingkat suku bunga kredit modal kerja akhir bulan dan rata-rata tingkat suku bunga kredit investasi akhir bulan dari Bank Umum Pemerintah untuk tahun 2000-2004.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage. Semakin meningkat kepemilikan intitusional diharapkan semakin kuat kontrol terhadap manajemen. Variabel kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap leverage. Manajemen tidak mempunyai kendali dalam menentukan hutang karena banyak dikendalikan oleh pemilik mayoritas. Variabel suku bunga berpengaruh negative terhadap leverage. Semakin tinggi suku bunga akan mengurangi minat perusahaan untuk melakukan peminjaman sehingga leverage akan menurun. Keadaan pasar modal tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage. Semakin bergairah pasar modal ternyata tidak mengurangi minat perusahaan untuk melakukan peminjaman ke bank. Pertumbuhan pasar berpengaruh positif terhadap leverage. Semakin tinggi pertumbuhan pasar maka peluang bisnis perusahaan semakin besar. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage. Profitabilitas yang semakin meningkat akan meningkatkan laba yang ditahan. Tersedianya dana intern yang semakin meningkat akan menurunkan minat perusahaan untuk melakukan pembiayaan melalui hutang sehingga leverage menurun. Variabel pembayaran dividen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap leverage. Hasil penelitian ini mendukung pecking order theory, dimana dalam melakukan pembiayaan, perusahaan mendasarkan pada urutan dari laba yang ditahan, kemudian hutang dan yang terakhir adalah emisi saham baru. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage. Perusahaan besar mempunyai assets dalam jumlah besar yang bisa dijadikan jaminan untuk memperoleh pembiayaan dari hutang sehingga leverage akan meningkat. Pangsa pasar relatif tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage.
Variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada variabel tingkat suku bunga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika suku bunga meningkat maka investor lebih tertarik menanamkan dananya pada sektor perbankan dan mengurangi minat investor untuk menanamkan dananya ke pasar modal. Jika permintaan saham menurun maka harga saham akan menurun sehingga nilai perusahaan akan menurun. Keadaan pasar modal mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai peusahaan. Variabel pertumbuhan pasar mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nila perusahaan. Earning perusahaan yang semakin meningkat menunjukkan prospek perusahaan yang bagus di masa yang akan datang. Prospek bagus tersebut akan direspon positif oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan meningkatkan harga saham untuk selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Variabel pembayaran dividen mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan juga mempunyai nilai positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dijadikan patokan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja bagus. Pangsa pasar relatif mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian saham banyak investor yang mempertimbangkan pangsa pasar relatif. Leverage mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung teori struktur modal model Trade Off yang menyatakan bahwa jumlah utang yang semakin meningkat akan menurunkan nilai perusahaan.

Jumat, 09 Oktober 2009

Rangkuman Jurnal 1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Penggunaan SI dalam organisasi telah meningkat secara drastic. Sejak tahun 1980-an sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan SI. Penggunaan SI mencakup sampai ke tingkat operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi. System informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Sebagai sistem informasi tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan.
Sistem informasi akan memberikan kemudahan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relavan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan.

Sistem Informasi
Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yag berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang kan memanfaatkan SI dengan alasan bahwa sistem tersebut menghasilkan manfaat bagi dirinya. Technology Acceptance Model (TAM) adalah adopsian dari TRA sebagai landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan SI. yang berlandaskan pada kepercayaan, sikap, minat dan hubungan perilaku pengguna. Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan factor-faktor utama dari prilaku pengguna teknologi informasi terhadap penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Menggambarkan bahwa penggunaan SI dipengaruhi oleh variable keamanan dan variable kemudahan pemakaian.
Pengaruh Ekspektasi Kinerja Terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Ekspektasi Kinerja adalah tingkat dimana seorang induvidu menyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan received usefulness, motivasi ekstrinsik, job fit, dan keuntungan relative. Berdasarkan beberapa penelitian maka hipotesis pertama yaitu
H1 : Ekspekstasi Kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

Pengaruh Ekspektasi Kinerja Usaha Terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Ekspektasi Usaha adalah tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) induvidu dalam melakukan pekerjaannya. Kemudahan penggunaan persepsian, kemudahan penggunaan, dan kompleksitas. Kemudahan penggunaan SI akan menimbulkan perasaan dalam diri seseorang bahwa sistem itu mempunyai kegunaan dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila bekerja dengan menggunakannya. Kompleksitas adalah tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang relative sulit untuk diartikan dan digungakan oleh individu.
H2 : Ekspekstasi Usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Faktor Sosial adalah tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain menyakini dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Sebagai determinan langsung dari minat pemanfaatan SI adalah direpresentasikan yaitu norma subyektif, faktor social dan image. Bahwa pada lingkungan tertentu, penggunaan SI akan meningkatkan status seseorang didalam sistem sosial.
H3 : Faktor Sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

Pengaruh Kondisi – Kondisi yang Memfalitasi Pemakai Terhadap Penggunaan Sistem Informasi
Sebagai “faktor-faktor subyektif” yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan penelitian Thompson et al (1991) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.
H4 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Penggunaan SI

Pengaruh Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Terhadap Penggunaan Sistem Informasi
Adalah Perilaku seseorang merupakan ekspresi dari keinginan atau minat seseorang, dimana keinginan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, perasaan dan kosekuensi-kosekuensi yang dirasakan. Adanya manfaat yang dirasakan oleh pemakai SI akan meningkatkan minat mereka untuk menggunakan SI.
H5 : Mainat pemanfaatan sistem informasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Penggunaan SI

Desain penelitian ini adalah survey, Variabel yang digunakan terdiri dari lima variable independent yaitu Ekspektasi kinerja, Ekspektasi Usaha, Faktor Sosial, Minat pemanfaatan SI dan Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan SI. jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian dengan populasi dari industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Dari data yang dikumpulkan melalui surat yang dialamatkan ke perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Hasil yang di dapat dari pengujian Hipotesis tersebut adalah

Hipotesis Kesimpulan Pengaruh
H1 0,255 0,045 Diterima Positif, signifikan
H2 0,279 0,046 Diterima Positif, signifikan
H3 0,211 0,093 Ditolak Positif, tidak signifikan
H4 0,578 0.000 Diterima Positif, signifikan
H5 0,073 0,501 Ditolak Positif, tidak signifikan

Berdasarkan hasil hipotesis tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Ekspektasi Kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI artinya responden yakin bahwa dengan menggunakan SI akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya.
2. Ekspektasi Usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI berarti responden akan memanfaatkan SI apabila mereka merasa bahwa SI tersebut mudah dan tidak memerlukan biaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam mengoperasikannya.
3. Faktor Sosial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan SI berarti bahwa lingkungan sosial disekitar responden seperti teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi tidak mendukung atau tidak mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan SI dan pemanfaatan sistem tidak konsisten akan meningkatkan status mereka.
4. Kondisi-kondisi yang emfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan dan signifikan terhadap pengguna SI berarti semakin banyak infrastruktur organisasi dan teknis yang ada maka responden akan semakin cenderung menggunakan SI.
5. Minat pemanfaatan SI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan SI artinya menunjukan bahwa responden kurang mampunyai niat untuk memanfaatkan sistem yang ada dalam perusahaan maka penggunaan sistem tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

Jumat, 02 Oktober 2009

Metode Riset

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Rini Handayani

Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta

Ø Masalah

Pemasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kerja, ekspektasi usaha dan factor social terhadap minat pemanfaatan system informasi dan apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan system informasi terhadap penggunaan system informasi.

Ø Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris untuk menguji variable ekspektasi kerja, ekspektasi usaha dan factor social terhadap minat pemanfaatan system informasi. Serta menemukan bukti empiris untuk menguji variable kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai minat pemanfaatan system informasi terhadap penggunaan system informasi.

Ø Metodologi penelitian

Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini ada lima yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, factor social, minat pemanfaatan SI, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan SI dan dua variable dependen yaitu Penggunaan SI dan Minat Pemanfaatan SI. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang berasal langsung dari onjek penelitian, yaitu berupa kuisioner yang diberikan langsung kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Metode statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam peneilitian ini adala tergresi berganda (multiple regression) dengan bantuan program SPSS. Model pesamaan regresi dalam penelitian ini adalah :

Y1 = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y2 = b4Y1 + b5X4 + e.

Keterangan :

Y1: Minat Pemanfaatan SI, Y2: Penggunaan SI, X1: Ekspektasi Kinerja, X2: Ekspektasi Usaha, X3: Faktor Sosial, X4: Kondisi-Kondisi yang Memfasilitasi Pemakai, b: Koefisien Regresi, e: Error.

Ø Hasil Penelitian

Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan bahwa :

1. ekpektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

2. variable ekspektasi usaha berpengaruh possitif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

3. factor social berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidah signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

4. kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemkai terbukti mempunyai pengarug positif dan signifikan terhadap penggunaan SI

5. minat pemanfaatan SI berpengarug positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan SI.

tugas metode riset