Welcome To My Blog

salah satu tempat dimana kita bisa membagi apa yang kita ketahui dan tempat dimana kita bisa mengetahui sesuatu...

Jumat, 20 November 2009

Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen Menjelang Lebaran

Jika sudah memasuki bulan ramadhan banyak masyarakat yang sibuk mencari kebutuhan untuk keperluan dibulan ramadhan. Bahkan sampai ada yang sudah mempersiapkan keperluan untuk diHari Raya Lebaran nanti padahal baru beberapa hari menjalani bulan ramadhan. Terdapat beberapa kebutuhan yang biasanya dibeli atau dicari oleh konsumen seperti kue-kue, sirup, kurma bahkan baju baru untuk lebaran nanti. Apalagi dihari lebaran biasanya semua anggota keluarga akan berkumpul bersama sehingga kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat diperlukan. Melihat situasi seperti ini para penjual atau produsen harus berpikir secara cepat apa yang harus dilakukannya supaya masyarakatatau konsumen ingin membeli produknya, khususnya produk makanan, minuman dan pakaian tadi.
Pada hari-hari biasa produsen hanya menjual kue yang itu-itu saja, nah pada hari menjelang hari raya lebaran produsen harus menjual kue yang biasanya dibutuhkan oleh konsumen misalnya kue nastar. Walaupun bentuknya kecil tetapi kue nastar memiliki rasa yang enak dan konsumen pasti suka. Untuk melakukan penjualan terhadap produknya tersebut produsen harus berpikir secara kreatif supaya konsumen mau membeli produknya. Dari segi produk, produsen harus tahu selera konsumen seperti apa terhadap kue nastar tersebut misalnya konsumen lebih banyak menyukai kue nastar yang teksturnya lembut sehingga memakannya lebih nikmat dan sebagainya. Dari segi harga, pada waktu menjelang lebaran biasanya produsen memberikan harga yang berbeda atau sedikit lebih tinggi dari harga biasanya. Itu dikarenakan produk tersebut hanya dijual pada hari-hari tertentu. Kemudian dari segi tempat, untuk menjual produknya produsen bisa menjualnya ditempat pembuatannya langsung, dipasar atau diagen-agen makanan lainnya. Untuk melakukan promosi, produsen biasa memulainya dari memasang iklan, spanduk didepan took atau dari mulut kemulut konsumen jadi secara tidak langsung konsumen juga membantu produsen dalam mempromosikan produknya. Konsumen yang belum tahu dimana tempat yang menjual kue-kue yang enak pun bisa juga mendapatkan informasinya dari teman, keluarga dan orang sekitar lainnya. Membeli kue-kue seperti nastar untuk mengisi hari lebaran sepertinya sudah menjadi kebiasaan dikalangan masyarakat.
Dalam mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen, konsumen juga dipengaruhi oleh factor individual. Pertama kepribadian, jika dari dalam diri konsumen menyukai suatu produk maka konsumen pasti akan membeli produk tersebut walaupun harganya mahal. Selain itu motivasi, konsumen pasti ingin menyajikan makanan, minuman yang enak untuk para tamu dan keluarga yang datang berkunjung dihari lebaran sehingga bisa membuat mereka senang. Para konsumen juga memperhatikan keunggulan dari produk yang akan dibelinya sehingga konsumen mempunyai persepsinya sendiri. Jika harganya mahal tapi rasanya tidak enak maka konsumen tidak akan membelinya dan sebalikanya.
Di hari menjelang lebaran bukan hanya konsumen yang direpotkan oleh kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan pada hari itu, para produsen pun dibuat repot dalam menyediakan produk yang dibutuhkan oleh para konsumen. Terakhir, konsumenpun harus mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan opembelian agar nantinya tidak kecewa.

Metode Riset

Kuesioner Penelitian Pada Alfamart

Nama :

Jenis Kelamin :
[ ] Laki-laki [ ] Perempuan

Cara Pengisian :
1. jawab pertanyaa dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada pertanyaan yang telah tersedia
2. keterangan :
SP : Sangat Puas
P : Puas
CP : Cukup Puas
KP : Kurang Puas
TP : Tidak Puas
No. Pertanyaan Penilaian
SP P CP KP TP
1 Reliability
a. Kemampuan karyawan dalam memberikan informasi bagi pembeli
b. pelayanan yang ramah
2. Responsiveness
a. kecepatan karyawan dalam melayani pembeli
b. kecepatan kasir dalam melakukan transaksi
3 Confidence
a. kesopanan karyawan dalam menjawab pertanyaan pembeli
b. kecakapan karyawan dalam melayani pembeli
4. Emphaty
a. kepedulian karyawan terhadap pembeli
b. memberikan perhatian secara individu kepada pembeli
5. Tangible
a. keragaman produk yang dijual di Alfamart
b. harga-harga produk yang ditawarkan Alfamart
c. ruangan toko yang bersih dan nyaman
d. fasilitias tempat parkir yang tersedia

Rabu, 18 November 2009

Pandangan Tentang Fashionable

Penampilan memang sangat penting untuk diperhatikan. Tidak jarang banyak orang yang menilai orang lain melalui penampilan luarnya terlebih dahulu. Mungkin ini yang membuat beberapa atau bahkan banyak orang yang menjadi fashionistas dan berpikir kalau penampilan itu adalah nomor satu. Bagi mereka memakai pakaian dan aksesoris yang match dengan pakaian itu merupakan keharusan supaya terlihat berbeda dengan orang lain. Atau dengan kata lain tidak ingin ada orang lain yang berpenampilan atau bergaya yang sama seperti dirinya. Ada 2 pandangan tentang bagaiman untuk menjadi fashionable. Pandangan pertama yaitu untuk menjadi fashionable harus mempunyai uang yang banyak untuk membeli barang-barang yang mahal dan berkualitas bagus. Banyak orang yang berpikiran seperti itu, dengan memakai barang-barang yang mahal dirinya akan merasa bangga memakainya dan selalu berpikir dengan memakai barang-barang yang mahal akan terlihat sangat fashionable. misalnya saja ada orang yang lebih senang berbelanja di butik daripada di outlet-outlet pakaian yang biasa, karena dibutik biasanya terdapat barang-barang yang bermerk dan modelnya yang sangat mengikuti trend. bagi fashionistas yang berpikiran seperti itu tidak lagi memikirkan soal harga barang tersebut yang terpenting adalah jika sudah merasa suka dengan barang tersebut maka akan membelinya. Pandangan kedua, pandangan yang lebih sederhana yaitu untuk menjadi fashionable tidak harus memiliki banyak uang dan barang-barang yang dipakai pun tidak harus barang yang harganya mahal. Untuk pemikiran yang seperti itu konsumen hanya harus memikirkan barang apa yang murah tetapi jika memakainya bisa terlihat fashionable. Dari 2 pandangan tersebut pandangan yang kedua yang lebih baik. karena untuk apa kita memilih barang-barang yang mahal sedangakan ada barang-barang dengan harga yang lebih murah yang sama-sama bisa menjadikan kita terlihat fashionable. Lagipula orang lain tidak selalu menanyakan merk dan harga dari barang yang kita pakai. Namun, itu semua tergantung dari pemikiran masing-masing individu sebagai konsumen untuk meilih pandangan yang mana yang lebih disukainya.